Banyaknya media ataupun platform yang membahas tentang investasi, membuat masyarakat umum menjadi tertarik untuk menjalankannya. Ditambah lagi berbagai iklan juga sudah merajalela menyuarakan tentang apa itu investasi. Dewasa ini, investasi menjadi opsi yang banyak digunakan oleh masyarakat dalam merencanakan keuangan mereka untuk kedepannya. Dan pilihan yang mereka ambil biasanya berupa investasi saham, emas, oil, forex, maupun reksadana.

Terkait reksadana, cara investasi di instrumen keuangan ini dapat dilakukan dengan sangat mudah.  Maka dari itu, investasi reksadana ini sangat populer di kalangan pemula yang ingin berinvestasi. Dikarenakan modal yang relatif sedikit serta resiko yang kecil. Untuk cara yang harus dilakukan, bisa kalian lakukan melalui cara-cara di bawah ini. Namun sebelum itu, pastikan diri kalian telah mendownload aplikasi GIC Mobile pada Smartphone kalian.

Investasi Reksadana

Bagi yang belum tahu bagaimana cara investasi reksadana, ada baiknya untuk mengetahui apa itu reksadana. Reksadana adalah kumpulan dana yang dikelola untuk melakukan investasi seperti membeli saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya. Seperti yang dibahas sebelumnya, reksadana ini merupakan bentuk investasi yang tergolong mudah untuk dilakukan. Bagi kalian yang memiliki modal sedikit, maka reksadana bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kalian memulai investasi. Selain itu cara investasi reksadana ini bisa dilakukan baik secara individu maupun institusi. Tidak perlu khawatir karena tidak tahu apapun, karena nantinya terdapat manajer investasi yang akan membantu kalian dalam melakukan investasi.

Cara Investasi Reksadana untuk Pemula

Meskipun dibantu oleh manajer investasi nantinya, Sebaiknya kalian juga perlu tahu cara investasi reksadana dan hal apa saja yang akan dilakukan untuk melakukan investasi reksadana ini. Untuk cara-caranya, kalian bisa melihat dari tata cara di bawah ini.

Tentukan Tujuan

Dikarenakan jenis reksadana sangatlah banyak, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan. Jenis reksadana apa yang akan kalian pilih untuk melakukan investasi. Selain itu, untuk tidak menghambat investasi nantinya, maka kalian harus menentukan tujuan apa yang memotivasi kalian untuk melakukan investasi reksadana.

Selain itu, tentukan juga berapa dana yang akan kalian pakai untuk melakukan investasi ini. Apakah investasi tersebut untuk jangka panjang ataupun pendek? Setelah menentukan semua hal tersebut, maka semuanya akan menjadi lebih terarah dengan lebih baik dan lebih teratur dalam menentukan fokus kalian sendiri.

Ketahui Profil Resiko

Setiap instrumen investasi, pastinya tetap akan memiliki resiko pada setiap menjalankannya. Setiap investasi juga memiliki resiko yang berbeda-beda. Pastinya untuk reksadana juga memiliki resiko investasi yang harus kalian perhatikan. Seperti resiko penurunan nilai yang disebabkan oleh perubahan harga aset di dalamnya, resiko likuiditas yang muncul ketika manajer investasi terlambat menyediakan dana untuk membayar pencairan yang dilakukan oleh investor, resiko wanprestasi atau gagal bayar yang terjadi jika rekan usaha manajer investasi gagal memenuhi kewajibannya, resiko ekonomi dan politik yang biasa muncul baik dari dalam maupun luar negeri seperti adanya perubahan peraturan yang dapat mempengaruhi kinerja reksadana.

Pilih Reksadana yang Sesuai

Seperti yang dibahas sebelumnya juga, bahwa hal yang tepat sebelum melakukan investasi adalah menentukan tujuan dengan memilih reksadana yang sesuai. Tujuan tersebut berupa apakah investasi tersebut berjangka pendek atau panjang? dan untuk tujuan apa investasi tersebut seperti membeli rumah, biaya pendidikan, liburan, atau lainnya. Setelah menentukan tujuan tersebut, baru kalian bisa memilih reksadana yang sesuai juga dengan tujuan tersebut. Misalnya, untuk biaya pendidikan dalam jangka waktu 5 tahun yang tergolong investasi jangka panjang. Atau investasi jangka pendek seperti, membeli sesuatu dalam 1 tahun.

Baca dan Riset

Setelah yakin telah memilih reksadana mana yang sesuai dengan tujuan dan juga karakteristikmu, saatnya untuk membaca dan riset tentang reksadana yang telah kalian pilih. Kalian bisa melakukan riset melalui media apa saja yang menurut kalian terpercaya. Hal yang perlu di riset juga harus kalian ketahui seperti, mengecek legalitas tentang perusahaan reksadana. Apakah sudah resmi terdaftar dalam OJK atau tidak, apakah perusahaan tersebut pernah melakukan penipuan atau tidak.

Tetap hati-hati juga tentang penipuan yang biasanya mencantumkan logo OJK sehingga orang-orang mengira perusahaan mereka telah memiliki izin resmi. Untuk menentukan efektifitasnya, kalian bisa memastikan pada website resmi OJK sebelum kalian melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Selain itu, kalian juga perlu menelusuri rekam jejak beserta portfolio dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang baik pasti akan memiliki rekam jejak yang bagus, portfolio yang baik, reputasi dan kinerja yang berkualitas. Sehingga semua investasimu akan terjamin keamanannya.

Rutin Investasi

Investasi dengan modal yang besar dan dalam jangka waktu yang panjang akan menghasilkan profit atau keuntungan yang besar juga kedepannya. Namun, tidak semua orang bisa memiliki modal yang besar pada saat mereka memulai. Untuk itu, kalian bisa melakukan investasi dengan modal yang sedikit dan dilaksanakan secara rutin. Dengan adanya investasi yang rutin, maka bisa menjadi alternatif lain bagi kalian tanpa harus memikirkan kondisi pasar yang naik turun.

Dengan jangka yang panjang, investasi ini bisa mendatangkan keuntungan bagi kalian yang menggunakan modal kecil. Perlu diketahui juga untuk reksadana berbentuk saham akan memiliki resiko yang tinggi, sehingga investasi ini hanya untuk investor yang agresif ataupun sudah ahli dalam melakukan investasi dengan jangka waktu yang panjang. Setelah mempelajari cara untuk berinvestasi reksadana bagi pemula, kalian juga bisa mempelajari sudah sampai sejauh mana bakat kalian dalam melakukan trading melalui Preliminary Test ini.

Preliminary Test

Aplikasi Investasi Reksadana Online untuk Pemula

Dalam era modern, pastinya semua pekerjaan bisa dilakukan secara online. Ditambah lagi, semuanya telah dimudahkan dengan adanya website dan aplikasi yang sesuai dengan tujuan penggunanya. Dalam hal ini, tentunya investasi reksadana juga mempunyai banyak pilihan yang diciptakan tiap perusahaan investasi. Bagi para pemula, tentunya aplikasi ini akan menjadi pilihan yang tepat ketika kalian mulai berinvestasi. Dan tentunya setiap aplikasi ini telah memiliki surat izin OJK. Sebelum berlanjut ke macam aplikasi investasi reksadana, kalian bisa berkonsultasi bersama tim GIC dengan mengisi Trader Assessment sehingga kalian bisa menanyakan apa saja seputar trading. Nama aplikasi perusahaan yang berkecimpung di dunia jasa keuangan ini antara lain:

Bareksa

Bareksa ini merupakan marketplace finansial dan investigasi terintegrasi di Indonesia. Salah satu keuntungan Bareksa yaitu menyediakan beragam jenis produk reksadana dari beberapa manajer investasi. Selain itu Bareksa ini tidak akan membebankan biaya transaksi bagi penggunanya, bisa membeli beberapa produk reksadana dalam satu akun, dan juga fitur dan alat investasi yang mendukung.

Bibit

Selain itu terdapat aplikasi Bibit yang dapat membantu kalian dalam memulai berinvestasi. Keunggulan yang bisa kalian dapatkan dari aplikasi Bibit adalah aplikasi bibit itu sendiri menggunakan teknologi Robo Advisor yang membantu seleksi reksadana yang berkualitas, gratis biaya komisi, bisa mencairkan kapan saja, dan juga bisa dimulai dari angka Rp 100.000. Terlebih lagi, aplikasi ini mempunyai sistem keamanan yang berlapis dalam menjaga dana maupun datanya.

Raiz

Dalam aplikasi Raiz ini, terdapat 3 fitur yang mereka tawarkan yaitu, Lump Sump (investasi seketika), Recurring (cicilan investasi), dan juga Round Up (selisih pembelajaan yang akan dibulatkan ke kelipatan Rp 5.000). Keuntungna yang ditawarkan oleh Raiz adalah bisa berinvestasi dalam skala mikro dengan mengajukan investasi dengan modal awal mulai dari Rp 10.000, pilihan portfolio investasi dengan di mana uang yang terkumpul di akun kalian aan diinvestasikan, kalian juga bisa menariknya kapan saja, dan juga tidak ada biaya transaksi.

TanamDuit

Selanjutnya terdapat aplikasi TanamDuit yang menawarkan modal investasi awal mulai dari Rp 10.000 dengan proses yang cepat dan bisa dicairkan kapan saja. Selain itu resiko untuk rugi yang minim dikarenakan cara kerja manajer investasi yang menyebar uang kalian di banyak tempat. Penawaran lainnya mulai dari bunga 0-2% per tahun tergantung dari kebijakan bank, dan pajak 20% atas imbal hasil yang kalian dapatkan. Ditambah lagi kalian juga bisa menarik dana kapan saja kalian mau.

Tokopedia

Selain aplikasi di atas, terdapat aplikasi terpercaya lainnya dalam hal investasi reksadana yaitu Tokopedia. Tokopedia ini menawarkan pencairan yang instan dalam hitungan menit tanpa biaya admin pada saat kalian menginginkan dana untuk dicairkan. Juga proses pendaftaran yang mudah hanya dengan 5 menit, keuntungan hingga 6,00% per tahunnya dengan modal mulai dari Rp 10.000 tanpa dikenakan pajak, dan jual beli yang bisa dilakukan kapanpun dengan dana hasil penjualan yang bisa langsung digunakan untuk transaksi selanjutnya. Sebelum lanjut pada pembahasan jenis-jenis reksadana, ada baiknya untuk kalian mengajak teman terdekat ataupun keluarga agar bisa bergabung bersama GIC. Atau kalian juga bisa menjadi seorang IB pada program GIC Affiliate sehingga mendapatkan beberapa bonus tambahan dari adanya program tersebut.

Jenis-jenis Reksadana

Setelah mengetahui apa itu reksadana dan aplikasi apa saja yang bisa digunakan secara online dalam hal berinvestasi, saat ini kita akan mempelajari apa saja jenis-jenis reksadana yang bisa dipilih dalam berinvestasi agar nantinya ketika akan mendaftar, kalian tidak bingung dalam memilih jenis reksadana ini.

Reksadana Pasar Uang

Bagi kalian yang memang masih pemula dan takut dengan resiko besar dalam berinvestasi, maka reksadana pasar uang bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi kalian. Reksadana pasar uang ini adalah jenis reksadana yang instrumen investasinya ditujukan pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Pasar uang ini berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, sertifikat Bank Indonesia, obligasi perusahaan komersial, dan sebagainya. Investasi pasar uang dilakukan melalui instrumen yang mudah dicairkan. Namun, semakin kecil resiko maka semakin kecil juga keuntungan yang didapatkan. Untuk itu diperlukan investasi secara rutin agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi.

Cara Investasi Reksadana Pasar Uang

Cara investasi reksadana yang dapat kalian lakukan untuk melakukan investasi reksadana jenis pasar uang adalah:
  1. Memilih platform yang menyediakan reksadana. Seperti aplikasi yang telah dijelaskan di atas.
  2. Membuat rekening reksadana. Nantinya kalian akan diminta untuk mengisi data diri dan formulir serta fotokopi KTP ketika melakukan pendaftaran.
  3. Melakukan deposit dana. Untuk besar deposit, biasanya berbeda-beda. Ada yang dimulai dari Rp 10.000 sampai dengan Rp 100.000.
  4. Memilih produk reksadana pasar uang. Nantinya setelah memilih produk reksadana pasar uang, uang kalian akan dikelola oleh manajer investasi agar lebih praktis dan aman.

Reksadana Pendapatan Tetap

Bagi kalian yang memiliki tujuan investasi jangka menengah, maka reksadana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan terbaik kalian. Dikarenakan reksadana pendapatan tetap ini akan memiliki peluang yang memberikan keuntungan secara tetap. Disebut sebagai pendapatan tetap dikarenakan surat utang atau oligasi tersebut membeli imbal hasil pasti secara rutin setiap minimal sebulan atau tiga bulan sekali.

Cara Investasi Reksadana Pendapatan Tetap

Cara investasi reksadana yang bisa kalian lakukan ketika ingin melakukan investasi reksadana pendapatan tetap adalah:
  1. Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah dengan memilih platform yang menyediakan reksadana.
  2. Membuat rekening reksadana sesuai data diri. Ikuti syarat dan ketentuan termasuk data diri dan informasi yang harus diisi.
  3. Melakukan deposit dana. Perlu diketahui bahwa nantinya pada reksadana pendapatan tetap  akan dikenai pajak ppH sebesar 20%.
  4. Langkah terakhir adalah memilih produk reksadana pendapatan tetap. Reksadana jenis ini akan terdiri dari 80% obligasi dan sisanya saham atau pasar uang.
Trader Assessment

Reksadana Campuran

Reksadana campuran ini memiliki portfolio investasi berbentuk saham, obligasi (surat utang), dan pasar uang (deposito) dengan alokasi masing-masing yang tidak boleh melebihi 79%. Reksadana campuran ini juga memilki resiko seperti nilai pasar yang berubah tergantung dari pasar saham, dan tidak adanya jaminan pemerintah. Sedangkan untuk keuntungannya, reksadana campuran memiliki imbal hasil yang lebih besar daripada reksadana pendapatan tetap, investasi yang sudah terdiversifikasi, dan juga investasi jenis ini relatif aman.

Cara Investasi Reksadana Campuran

Cara investasi reksadana jenis ini yang dilakukan juga hampir sama dengan reksadana jenis lainnya, perbedaannya hanyalah terdapat pada saat pemililhan produk reksadana. Untuk yang ingin investasi reksadana campuran, maka yang bisa dipilih pada saat pemilihan produk adalah jenis reksadana campuran. Perlu diingat juga, reksadana jenis ini memiliki resiko lebih tinggi daripada pasar uang maupun pendapatan tetap. Namun memiliki resiko yang lebih rendah ketimbang jenis reksadana saham.

Reksadana Saham

Reksadana jenis ini merupakan jenis reksadana yang dananya akan dialokasikan ke saham. Perlu diketahui bahwa investor yang membeli reksadana saham tidak bisa menikmati dividen layaknya pemegang saham. Dikarenakan hal itu, maka reksadana saham mempunyai resiko yang lebih rendah dibanding saham. Namun, return yang ditawarkan reksadana saham lebih tinggi dibanding reksadana jenis lainnya.

Cara Investasi Reksadana Saham

Cara investasi reksadana yang dilakukan bisa dibilang sama dengan jenis reksadana lainnya. Dengan tahapan:
  1. Investor membuka rekening di perusahaan penyedia reksadana.
  2. Investor memilih jenis reksadana yang akan digunakan untuk investasi.
  3. Investor membayar deposit ke manajer investasi sesuai jumlah yang telah ditentukan.
  4. Selanjutnya manajer investasi akan mengelola dana milik investor ke sektor efek yang sesuai dengan instrumen reksadana.

Reksadana Syariah

Reksadana jenis ini merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum dan dikelola manajer investasi dengan ketentuan dan prinsip syariah islam. Salah satunya adalah portfolio penempatan dana di instrumen keuangan syariah seperti saham syariah dan sukuk. Untuk jenisnya, terdapat 7 jenis yang sesuai syariah seperti, reksadana syariah pasar uang, reksadana syariah pendapatan tetap, reksadana syariah saham, reksadana syariah campuran, dan reksadana syariah terproteksi. Selain itu terdapat juga reksadana yang berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK).

Cara Investasi Reksadana Syariah

Bagi kalian yang ingin melakukan investasi reksadana syariah, bisa kalian ikuti cara investasi reksadana syariah berikut:
  1. Menyiapkan dokumen untuk membuka rekening. Seperti data diri KTP/SIM/NPWP.
  2. Selanjutnya kalian bisa memilih manajer investasi/ APERD.
  3. Memilih Perusahaan dengan reksadana syariah resmi yang sudah terdaftar pada OJK.
  4. Melakukan kesepakatan dengan manajer investasi tentang pembayaran deposit yang akan dilakukan.

Reksadana Terstruktur

Reksadana terstruktur ini sering disebut juga dengan structured fund. Reksadana terstruktur ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu, reksadana indeks, reksadana penjaminan, dan reksadana terproteksi. Jenis-jenis ini merupakan pengembangan dar produk reksadana yang konventional. Reksadana ini dapat berinvestasi pada produk-produk pasar modal, pasar uang, real asset, hingga proyek infrastruktur.

Cara Investasi Reksadana Terstruktur

Bagi kalian yang ingin melakukan investasi reksadana terstruktur bisa kalian lakukan seperti cara investasi reksadana ketika mendaftar pada investasi reksadana lainnya, namun dengan perbedaan memilih perusahaan yang menyediakan produk reksadana terstruktur ini. Setelah mengetahui jenis reksadana tersebut, mengisi survey internal juga akan sangat diperlukan jika kalian merasa puas dengan artikel maupun pelayanan dari GIC.

Survey Pengguna GIC

Keuntungan Investasi Reksadana

Setelah membahas jenis dari reksadana itu sendiri, kali ini kita sampai pada keuntungan ketika melakukan investasi reksadana. Keuntungan yang bisa kalian dapat adalah:
  1. Diversifikasi aset dengan artian seorang investor dapat membeli saham di sektor keuangan kemudian membeli beberapa saham lain di sektor agrikultur pada saat yang bersamaan.
  2. Selain itu terdapat juga, kemudahan untuk membeli saham. Dengan modal yang kecil pun kalian sudah bisa membeli saham pada reksadana.
  3. Likuiditas atau kemampuan untuk masuk ataupun keluar tanpa kesulitan. Para investor juga dapat menjual reksadana mereka dengan cepat tanpa harus memikirkan perbedaan harga jual dan nilai pasar yang berlaku.
  4. Biaya yang terjangkau dengan memanfaatkan kekuatan kolektif untuk menurunkan biaya dengan profit yang maksimal.
  5. Kemudahan proses dan juga keahlian profesional dalam mengelola reksadana.
Kalian juga bisa melakukan investasi-investasi lain selain reksadana. Yang terpenting adalah untuk terus rutin melakukan investasi sehingga bisa mendapatkan profit yang lebih banyak dari sebelumnya. Selain itu, tetap mencari informasi tentang perusahaan yang dipilih untuk melakukan investasi agar tidak terjadinya hal yang tidak diinginkan. Demikian pembahasan dari GIC Indonesia mengenai cara investasi reksadana. Jangan lupa untuk tetap mencari tahu informasi terkait dengan bank, forex, dan keuangan yang lain, seperti "Investasi Dollar: Cara hingga Keuntungan untuk Pemula", hanya di Jurnal GIC. Pastikan juga kamu memperdalam ilmu forex di GIC Indonesia, via ebook scalping, dan juga NFP live trading.