Bagi kalian yang sudah menyelami dunia trading, pastinya sudah tidak asing lagi dengan yang istilah candlestick. Candlestick ini akan sangat berguna bagi kalian untuk menganalisa suatu pasar. Untuk itu, kali ini kita akan membahas mengenai candlestick forex.  Candlestick forex merupakan bagian dari suatu analisa teknikal ketika melakukan trading, baik itu trading forex, saham, gold, maupun komoditas lainnya. Untuk variasinya juga beragam, maka dari itu, lebih lanjutnya mengenai candlestick forex ini, kalian bisa memahaminya lebih lanjut melalui artikel di bawah ini. Namun sebelum itu, isi trader assessment untuk bisa berkonsultasi mengenai trading bersama GIC.

Penjelasan Candlestick Forex

Formasi candlestick pada forex atau pola harga ini digunakan oleh para trader sebagai titik masuk dan keluar pada saat di pasar. Bisa dikatakan juga, candlestick forex ini digunakan sebagai bagian dari suatu analisa teknikal untuk melakukan analisa pasar yang terjadi saat ini. Candlestick forex secara individual akan membentuk formasi candle, seperti Hanging Man, Hammer, Shooting Star, dan formasi-formasi candle lainnya. Untuk grafik candlestick forex ini akan membentuk berbagai pola harga seperti segitiga, irisan, dan juga pola head and shoulders. Pola dan formasi candle ini juga bisa digunakan pada seluruh hal trading seperti ekuitas (saham) atau juga mata uang kripto. Berbeda dengan grafik dasar price action dalam hal trading, candlestick forex ini menjadi suatu grafik yang sederhana dan juga lebih jelas, sehingga tidak memerlukan perhitungan khusus dan langsung menunjukkan apakah harga sedang mengalami kenaikan maupun penurunan. Ditambah lagi pengenalan grafik harga yang ditandai dengan warna, yang akan mempermudah kita ketika sedang membaca grafik.

Cara Membaca Candlestick pada Forex

Candlestick forex dalam sebuah analisis teknik modern sendiri merupakan suatu jenis grafik interval dan juga alat teknis. Grafik candlestick forex ini juga sering disebut sebagai sebuah kombinasi interval serta grafik garis dalam artian bahwa masing-masing dari elemennya akan menampilkan suatu kisaran perubahan pada harga disaat periode yang terjadi pada saat itu. Sebuah candlestick forex ini akan terdiri dari tubuh yang memiliki warna putih ataupun hitam, dan juga bayangan (shadow) di atas maupun bawah yang biasa disebut juga sebagai sumbu.

Untuk bagian bayangan atas dan juga pada bayangan bawah ini akan menandakan tinggi ataupun rendahnya suatu harga pada saat periode waktu yang telah sesuai. Untuk bagian atas maupun bawahnya dari badan candle ini akan menandakan suatu harga pada saat kalian bisa melakukan pembukaan ataupun penutupan. Jika harga naik secara total, yaitu ketika harga penutupan lebih tinggi daripada harga pada saat pembukaan, maka badan candle akan berwarna putih (nantinya akan berwarna terang atau juga berlubang).

Sedangkan untuk bagian bawah badan, akan mencerminkan harga pada saat pembukaan dan bagian atas akan mencerminkan harga penutupan. Jika nantinya harga telah mengalami penurunan, maka posisinya adalah candle ditutup lebih rendah daripada saat dibuka, dengan bodinya yang berwarna hitam (terisi ataupun hanya berwarna gelap). Pada bagian atas candle akan menandai pembukaan dan bagian bawahnya akan menandai penutupan.

Seorang trader bisa menentukan apakah harga akan naik maupun turun selama periode waktu tertentu dengan cara melacak perubahan warna pada tubuh lilin seperti yang telah dijelaskan secara singkat di atas. Warna putih, hijau, maupun transparan dari warna lilin tersebut akan menunjukkan kenaikan harga. Sedangkan warna hitam maupun merah akan menandakan bahwa sedang terjadi penurunan harga. Warna-warna candle tersebut akan bergantung pada pengaturan yang telah diterapkan. Berikut merupakan cara untuk membaca sebuah candlestick. Sebelum lanjut pada 4 harga candle, daftarkan diri anda menjadi affiliate IB atau ajak teman dan dapatkan income tambahan ketika mengajak referal tersebut.

Melihat 4 Harga pada Candle

Terdapat 4 harga yang harus kalian perhatikan mengenai candle untuk bisa menentukan dari kapan terjadinya masing-masing poin data. 4 harga tersebut adalah:
  1. Harga Pembukaan atau yang biasa disebut sebagai opening price ini merupakan istilah untuk harga pertama yang biasa diperdagangkan pada saat jangka waktu tertentu, yang akan ditunjukkan dengan adanya suatu bagian pada bawah body dari sebuah candle yang memiliki warna hijau ataupun pada bagian dari bawah body suatu candle yang memiliki warna merah.
  2. Harga Tinggi (High) yang merupakan harga tertinggi yang ada selama berada pada jangka waktu yang tertentu. Biasanya harga yang tertinggi ini akan ditunjukkan dengan bagian atas wick maupun ekor yang berada pada atas bagian body (badan).
  3. Harga Rendah (Low) yang merupakan harga terendah selama berada pada bagian waktu yang tertentu. Hal ini akan ditandai dengan adanya harga terendah yang ditunjukkan melalui bagian bawah wick ataupun ekor yang berada pada bawah bagian body (badan).
  4. Harga Penutupan (Closing price) yang merupakan harga terakhir untuk diperdagangkan pada bagian waktu yang tertentu, dan hal ini juga biasanya akan ditandai baik pada bagian atas dari candle yang berwarna hijau, ataupun bagian dasar (bawah) dari candlestick yang berwarna merah.

Melihat Ukuran Candle pada Forex

Elemen ukuran candle ini bisa membantu kalian untuk mengetahui siapa pemegang kendali dari chart harga tersebut, baik trader pembeli maupun trader penjual. Semakin besar maupun panjang ukuran dari sebuah candlestick tersebut, maka semakin kuat juga posisi dari trader tersebut. Namun sebaliknya, jika semakin kecil suatu ukuran dari sebuah candlestick, maka akan menunjukkan trader tersebut tidak dapat menggerakkan harga terlalu tinggi.

Arti Warna Merah dan Hijau

Bagi kalian yang belum mengetahui apa arti warna merah dan hijau pada sebuah candlestick, berikut penjelasan dari kedua warna tersebut:
  1. Candlestick hijau sendiri akan mengindikasikan bahwa nantinya para trader pembeli tersebut akan memegang kendali secara penuh dari pasar tersebut. Semakin panjangnya candlestick tersebut, maka nantinya bisa menunjukkan suatu minat beli yang sangat besar juga. Jika kalian sedang melihat candlestick dengan warna hijau ini, maka artinya market tersebut cenderung mengarah ke sisi positif dan para buyer sendiri sedang berkuasa pada suatu pembentukan candlestick tersebut.
  2. Candlestick merah nantinya akan mengindikasikan bahwa para trader penjual tersebut nantinya akan memegang kendali secara penuh pada pasar tersebut. Semakin panjangnya ukuran dari candlestick itu sendiri, maka nantinya akan menunjukan suatu tekanan jual yang sangat besar juga. Jika kalian sedang melihat candlestick berwarna merah ini, maka artinya market tersebut cenderung mengarah ke sisi negatif dan seller sendiri sedang berkuasa pada pembentukan suatu candlestick tersebut.

Panjang Sumbu dan Arah Sumbu

Pada panjang sumbu beserta dengan arah sumbu ini nantinya akan menginformasikan kalian mengenai suatu volatilitas dari pergerakan harga yang terdapat dalam trading forex milik kalian tersebut. Untuk informasi yang disampaikan adalah:
  1. Jika sumbu panjang, maka akan mengindikasikan bahwa harga yang bergerak cepat selama durasi dari candlestick yang terkait, namun akan mengalami suatu penolakan dikarenakan terdapatnya penolakan serta perlawanan.
  2. Dan jika sumbu tersebut bertambah panjang, maka hal ini menandakan volatilitas dari suatu pergerakan harga tersebut akan semakin meningkat. Hal ini menjadi sering terjadi pada saat akhir dari sebuah tren, sebelum harga tersebut melakukan pembalikan arah, maupun pada saat harga tersebut nantinya mendekati support resistance yang sangat penting.

Rasio Panjang Badan dan Sumbu

Suatu panjang sumbu dan arah sumbu akan sangat berpengaruh terhadap grafik trading kalian. Maka dari itu, perlu kalian ketahui hal di bawah ini:
  1. Candlestick panjang akan menunjukkan arti yang, semakin panjang candlestick tersebut, maka dapat diartikan minat beli dan jual yang sangat besar, tergantung dari warna yang ditampilkan.
  2. Candlestick yang kecil sendiri berarti akan mengindikasikan bahwa para trader yang menjadi pembeli maupun para trader penjual tidak bisa menggerakan harga menjadi terlalu jauh maupun harga dekat pada saat adanya posisi pembukaan. Pada saat terdapat candlestick kecil tersebut, maka akan terjadi suatu pertarungan harga yang sangat sengit diantara trader pembeli ataupun trader penjual. Yang akan menjadikan market tersebut sangat tidak pasti, sehingga biasanya para trader menjadi tidak mempunyai arah yang jelas. Jika kalian melihat candlestick dengan jenis yang seperti ini, maka sebaiknya kalian bisa menunggu dan juga tidak masuk ke pasar tersebut terlebih dahulu sebelum adanya sinyal yang jelas mengenai harga yang akan bergerak ke arah mana.
  3. Candlestick dengan badan (body) kecil dan juga ekor yang memanjang ke bawah tersebut akan mengindikasikan bahwa trader pembeli nantinya dapat melakukan perlawanan yang sangat besar. Trader penjual sendiri akan sempat memegang kendali dengan cara menekan harga untuk jatuh sebelum akhirnya para trader pembeli tersebut akan melakukan perlawanan yang cukup besar dengan sebuah cara mengangkat harga menjadi kembali ke arah sekitar pada level pembukaan. Jika kalian sedang menemui candlestick yang berjenis seperti ini, dan kalian sedang menemukan candle ini pada area support, maka hal tersebut akan mengindikasikan bahwa akan terjadi suatu pembalikan arah pada market itu.
  4. Candlestick dengan badan (body) kecil dan juga ekor yang memanjang ke atas akan menunjukkan bahwa para trader penjual tersebut sedang melakukan perlawanan yang besar. Para trader pembeli akan sempat memegang kendali secara penuh dengan cara mengangkat harga sebelum akhirnya para trader penjual tersebut bisa melakukan perlawanan yang cukup besar dan akhirnya bisa menekan kembali harga untuk bisa jatuh ke sekitar level pembukaan. Jika kalian sedang menemui candlestick berjenis seperti rincian ini, dan kalian sedang menemukannya pada area resistance, hal tersebut akan mengindikasikan terjadinya suatu pembalikan arah pada market yang ada.
  5. Panjang sumbu yang terakhir dari jenis-jenis ini adalah candlestick yang memiliki badan (body) kecil yang berada pada antara dua ekor yang panjang. Sumbu ini akan mengindikasikan bahwa baik para trader pembeli maupun dari trader penjual tersebut masing-masing akan mempunyai suatu kekuatan yang seimbang dalam mengendalikan harga pada sebuah pasar, jadi keduanya tersebut tidak ada yang menjadi pemenang maupun memiliki kekalahan dalam pasar tersebut. Jika kalian sedang melihat jenis candlestick seperti yang telah dijelaskan ini, maka artinya market tersebut sedang mengalami indecision, yaitu para trader sendiri akan terlihat sedang kebingungan. Karena pola candlestick ini jika terlihat berkelompok maka bisa diartikan bahwa market tersebut sedang mengalami sideways ataupun flat.

Posisi Badan Candlestick pada Forex

Untuk posisi badan candlestick ini merupakan pengembangan dari elemen sebelumnya yaitu, rasio panjang badan dan sumbu. Maka posisi tersebut adalah:
  1. Jika kalian sedang menemukan sebuah candlestick yang memiliki sumbu panjang dengan letak posisi badan yang sedang berada pada salah satu ujungnya, maka hal tersebut termasuk menunjukkan suatu perlawanan, seperti yang telah dijelaskan pada rasio panjang badan dan juga sumbu.
  2. Sedangkan untuk candlestick dengan suatu letak posisi badan yang berada pada tengah-tengah sumbu bawah dan juga atas tersebut, maka akan mengindikasikan suatu keraguan maupun ketidakpastian pada pasar yang ada.
Setelah mengetahui cara membaca candlestick pada forex, maka isi survey internal GIC agar kami bisa mengetahui kepuasan pengguna dari para trader GIC.

Macam-macam Pola Candlestick pada Forex

Jika membahas pola, maka pastinya akan terdapat banyak sekali macamnya. Termasuk candlestick yang juga mempunyai banyak pola ini. Bagi kalian yang belum mengetahui berbagai macam pola dari candlestick, maka kali ini kita akan membahas dan mempelajari berbagai macam pola ini. Macam pola candlestick tersebut adalah:

Pola Candlestick Single

Untuk pola dari candlestick single ini, nantinya juga dibagi menjadi beberapa pola lagi. Pola-pola ini terdapat sebanyak tujuh pola. Pola tersebut yaitu:

Spinning Top

Untuk ukuran dari Spinning Top ini sendiri akan memiliki ukuran body yang kecil, namun untuk bentuk sumbu (shadow) pada bagian atas dan juga bawah tersebut akan memanjang. Hal ini dikarenakan adanya suatu ketidakpastian diantara para pelaku pasar itu sendiri. Maka dari itu, pola grafik tersebut akan dianggap sebagai suatu pola grafik yang netral, dikarenakan dalam periode waktu yang terjadi tersebut sedang terjadi suatu kebuntuan. Jika pola spinning top ini akan muncul pada saat keadaan uptrend, maka akan terdapat banyaknya para pelaku pasar yang bisa melakukan aksi ambil untung dari kejadian ini sendiri, begitu juga dengan sebaliknya.

Marubozu

Pola Marubozu ini memiliki arti sebagai candlestick yang mempunyai kepala botak. Candlestick ini tidak mempunyai sebuah sumbu ataupun shadow yang telah menyebabkan penamaan dari Marubozu ini. Marubozu sendiri akan menandakan suatu sinyal dari pergerakan yang kuat dari sisi seorang pelaku pasar yang ingin melakukan suatu kegiatan jual ataupun beli. Akurasi dari sinyal Marubozu ini akan sangat tinggi yang bahkan memiliki kemungkinan bisa sampai berlangsung selama beberapa periode yang sangat lama. Sinyal dari Marubozu ini bisa menandakan keadaan bullish maupun bearish, yang akan bergantung dari posisi harga dan juga close pada suatu candle tersebut. Pada Marubozu yang bullish nantinya harga pada saat close akan selalu lebih tinggi daripada harga pada saat open, dan candlestick tersebut sama sekali tidak akan bersumbu. Sedangkan untuk Marubozu bearish sendiri, harga pada saat close akan selalu lebih rendah daripada saat harga sedang open dengan tanpa sumbu.

Doji

Pola candlestick doji ini tidak menjadi jauh berbeda dengan pola candlestick jenis spinning top, namun pola ini akan sedikit lebih kompleks jika dibanding dengan jenis spinning top itu sendiri. Doji ini hampir tidak terlihat memiliki sebuah badan, yang bisa menjadikan Doji tersebut akan menandakan sebuah fenomena dari ketidakmampuan para pelaku pasar, baik dari sisi para pembeli maupun dari sisi para penjual dalam memegang sebuah kendali nantinya. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa candlestick jenis doji sendiri merupakan pola pada saat harga dari sebuah komoditas ataupun saham tersebut sedang mengalami suatu peristiwa konsolidasi. Yang akan mewajibkan para pelaku pasar tersebut untuk menunggu, mengamati, serta mencermati candlestick jenis ini pada hari berikutnya.

Hammer

Sesuai dengan nama yang telah diberikan, hammer sendiri berarti palu. Yang mempunyai arti bahwa pola candlestick ini memang memiliki bentuk seperti sebuah martil. Pola hammer ini sendiri memiliki body ataupun badan yang kecil, dan juga memiliki sumbu panjang yang akan mengarah ke bawah. Pola ini akan menandakan adanya suatu sinyal bullish pada saat kondisi pasar sedang mengalami bearish ataupun pembalikan harga dari yang turun menjadi naik. Perlu kalian ingat juga, indikasi yang perlu diperhatikan pada saat mengambil aksi buy ketika melihat pola candlestick berjenis ini adalah dengan cara memperhatikan panjang dari lower shadownya, apakah memiliki panjang dua kali ataupun tiga kali dari ukuran body candle yang asli ataupun tidak. Dan perhatikan juga mengenai upper shadow dari pola candlestick ini. Pola hammer biasanya akan memiliki upper shadow yang harusnya sangat kecil dan bahkan biasnaya tidak terlihat sama sekali ataupun tidak ada.

Hanging Man

Pola ini merupakan pola kebalikan dari pola hammer yang telah kita bahas sebelumnya. Bentuknya akan sekilas mirip dengan pola hammer, badan (body) yang kecil dan juga sumbu yang panjang ke bawah. Namun, hanging man ini biasanya akan muncul hanya pada saat terjadinya keadaan uptrend. Bukan hanya hal itu, sayangnya akurasi dari hanging man ini sendiri sangatlah rendah. Maka jika kalian menemui pola candlestick berjenis ini, sebaiknya jangan terburu-buru untuk bisa mengambil langkah kedepannya. Kalian harus menunggu posisi close pada saat candle yang berikutnya. Jika harga close pada candle berikutnya tersebut memang rendah, maka bisa dikonfirmasi bahwa pasar tersebut sedang mengalami kecenderungan keadaan reversal bearish.

Inverted Hammer

Inverted Hammer ini merupakan pola palu yang terbalik. Untuk pola inverted hammer ini sendiri akan sama dengan pola hammer yang sebelumnya telah kita bahas, namun perbedaannya hanya terletak pada sumbu yang berada pada atas dan hanya akan terjadi pada saat kondisi sedang mengalami downtrend. Ketika melihat sumbunya tersebut, sinyal ini merupakan sinyal yang bullish dikarenakan pelaku pasar yang sedang melakukan pembelian, namun terdapatnya suatu tekanan besar yang juga dari yang sedang melakukan tindakan profit taking. Akan tetapi, hal ini justru bisa menjadi suatu tanda bahwa nantinya akan terjadi suatu peristiwa yang bullish.

Shooting Star

Shooting Star ini merupakan pola yang hampir sama dengan pola inverted hammer, namun posisinya ada ketika terjadinya sebuah peristiwa uptrend. Shooting Star sendiri memiliki bentuk upper shadow yang panjang dan juga body yang berisi dengan menghadap ke arah bawah. Maka dari itu, pola dari candlestick ini akan disamakan sesuai dengan namanya yaitu Shooting Star atau yang biasa disebut dengan bintang jatuh. Hal ini juga bisa jadi tanda dari harga saham tersebut atau sebuah komoditas itu sedang memasuki masa downtrend. Mengenai sinyal akurasinya, shooting star ini memiliki sinyal akurasi yang bisa dibilang moderat.

Pola Candlestick Double

Untuk pola selanjutnya, terdapat pola candlestick double yang juga dibagi menjadi beberapa pola candlestick lagi. Macam pola candlestick double ini adalah:

Bullish Engulfing

Penamaan pola ini berasal sesuai dengan peristiwa yang terjadi dan muncul dari sifat bull yang Engulfing (menelan) para bear. Perlu kalian ketahui dan ingat bahwa, istilah bull adalah untuk sebutan para buyer dan bear adalah sebutan untuk para seller. Untuk bullish engulfing candles akan memberikan sinyal mengenai terjadinya uptrend. Ketika terdapat candle bearish yang langsung diikuti oleh candle bullish yang lebih besar juga. Hal ini dikarenakan para bull atau buyer menjadi lebih kuat ketimbang para bear atau seller. Akurasi dari bullish engulfing ini adalah moderat.

Bearish Engulfing

Sedangkan bearish engulfing, dari namanya terlihat bahwa pola ini adalah kebalikan dari pola yang sebelumnya. Bearish engulfing ini nantinya akan mengindikasikan terjadinya suatu peristiwa downtrend. Yang perlu diperhatikan dari bearish engulfing ini adalah untuk candle bearish yang lebih besar, nantinya akan mengikuti candle bullish yang lebih kecil. Dengan sebab, para seller yang sanggup untuk menahan laju para buyer.

Tweezer Bottom dan Tweezer Top

Tweezer bottom ini akan terlihat pada saat terjadinya fenomena downtrend. Tweezer bottom ini akan memiliki bentuk seperti pola hammer yang mempunyai sumbu panjang dan ke bawah. Namun, bagian sisi kanan dan kirinya merupakan candlestick bearish dan juga bullish. Yang berarti, pola ini akan menandakan adanya suatu sinyal dengan harga yang sedang naik. Selain itu, terdapat pola tweezer top yang memiliki pola seperti shooting star yang akan menandakan hal sebaliknya dari tweezer bottom. Pada saat candlestick bullish bertemu dengan candlestick bearish ketika peristiwa uptrend dengan garis sumbu yang mengarah ke atas dan memiliki bentuk panjang. Dengan harga yang telah naik namun tidak bisa bertahan kuat sehingga memantul ke bawah lagi. Perlu diingat bahwa tweezer bottoms maupun top tidak harus memiliki body yang sama, namun harus memiliki nilai high yang sama.

Harami

Untuk pola ini, candlestick pada sebelah sisi kiri akan memiliki body yang lebih besar daripada sisi kanan. Maka dari itu pola ini dinamakan sebagai pola Harami yang artinya hamil. Untuk candlestick sebelah kanan yang lebih kecil akan menandakan bahwa tren nantinya akan segera berubah. Semakin kecil dari candlestick sebelah kiri, maka semakin kuat juga untuk berpotensi mengalami perubahan mengenai tren tersebut.

Pola Candlestick Triple

Selanjutnya terdapat pola candlestick triple yang terdiri dari tiga jenis pola lainnya. Sebelum mengetahui pola-pola ini, jangan lupa untuk ikuti tes preliminary untuk mengukur kemampuan trading kalian. Selanjutnya, pola-pola tersebut adalah:

Evening Star dan Morning Star

Pada saat kemunculan candlestick doji diantara dua candlestick yang memiliki body panjang merupakan ciri khas dari pola Evening Star atau Morning Star ini. Pola candlestick Morning Star ini memiliki susunan bearish candlestick yang diikuti oleh doji kemudian bullish candlstick dan terjadi pada saat adanya peristiwa posisi grafik mengalami downtrend. Pola ini mengindikasikan waktu untuk menjalankan aksi buy atau reversal bullish. Begitu juga sebaliknya, pola candlestick evening star akan terjadi pada saat adanya peristiwa posisi grafik mengalami uptrend, dengan mensinyalkan bahwa telah waktunya untuk melakukan aksi buy atau reversal bearish. Formasinya adalah bullish candle yang diikuti oleh doji kemudian bearish candle.

Three White Soldier dan Three Black Crows

Pola Three White Soldier dan Three Black Crows ini biasanya digunakan untuk mengonfirmasi suatu kekuatan arah dan tren terkini. Untuk pola Three White Soldier ini terbentuk dari tiga candle bullish yang panjang dan mengikuti downtrend dengan fungsi memastikan keadaan bullish. Ditambah lagi ketika muncul setelah keadaan yang berkepanjangan pada periode singkat suatu konsolidasi harga. Perlu diingat juga bahwa, candlestick kedua atau yang posisinya berada di tengah harus memiliki ekor kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Sedangkan untuk pola Three Black Crows ini merupakan kebalikan dari Three White Soldier. Untuk pola ini akan terbentuk ketika terdapat tiga candlestick bearish yang mengikuti peristiwa uptrend yang kuat, dan juga mengindifikasikan bahwa nantinya akan segera terjadi sebuah reversal.

Three Inside Up dan Three Inside Down

Kedua pola ini akan menandakan trend reversal yaitu polanya bearish yang diikuti bullish dan disusul bullish lagi, untuk pola Three Inside Up. Dan juga pola bullish yang diikuti bearish dan disusul bearish lagi, untuk pola Three Inside Down. Pada pola Three Inside Up akan terjadi setelah adanya peristiwa downtrend terbaru yang merupakan sinyal untuk suatu reversal uptrend yaitu pembalikan harga dari menurun menjadi harga naik. Sedangkan pada pola candlestick Three Inside Down yang merupakan kebalikan dari Three Inside Up. Pola ini merupakan indikator untuk reversal downtrend yaitu, pembalikan harga dari naik menjadi harga turun, yang terjadi dengan mengikuti uptrend terbaru.

Pola Candlestick Reversal

Dan yang terakhir, terdapat pola candlestick reversal yang juga terdiri dari tiga pola. Pola-pola tersebut adalah:

Three Line Strike

Pola candlestick ini bisa dibilang sebagai pola yang sangat jarang sekali ditemukan. Namun, ketika saat munculnya pola candlestick ini, bisa jadi indikasi reversalnya akan sangat akurat. Untuk Bullish Three Line Strike ini cenderung akan mengindikasikan terjadinya peristiwa pembalikan arah menuju ke bawah atau bearish reversal. Dikarenakan pola tersebut sedang mengindikasikan bearish reversal, maka pola candlestick ini biasanya terbentuk ke dalam rangkaian trend yang naik atau uptrend. Sedangkan untuk Bearish Three Line Strike akan memberi pola yang dapat kalian gunakan ketika menandai bullish reversal. Bearish Three Line Strike ini akan terbentuk dalam suatu rangkaian tren yang menurun atau downtrend. Pada ketiga rangkaian candle penyusun harus terdiri dari candle bearish.

Two Black Gapping

Sesuai dengan namanya, pola ini memiliki ciri khas yang utama berupa gap yang cukup besar dan lebar diantara candle pertama dan kedua. Pola ini biasanya muncul ketika adanya rangkaian tren naik atau uptrend, sebelum akhirnya tren tersebut berakhir dikarenakan terbentuknya candle bearish dengan candle selanjutnya yang mengikuti yaitu candle bearish juga. Dengan adanya level OHLC yang lebih rendah dari candlestick pertama, yang menjadikan terbentuknya sebuah gap down. Maka dari itu, kalian akan mengetahui bahwa harga akan mengalami pembalikan tren menuju ke bearish reversal.

Abandoned Baby

Selanjutnya terdapat Abandoned Baby yang mengindikasikan terjadinya bullish reversal maupun bearish reversal, tergantung dari posisi mana terbentuknya pola ini. Ciri khas yang dimiliki pola ini adalah candle kedua akan berbentuk candle Doji dengan gap diantara kedua candle tersebut, yaitu pada candle pertama dan ketiga. Dalam kasus Bullish Abandoned Baby, yang berperan sebagai konfirmator candle doji adalah candle ketiga yang mempunya bentuk bullish. Hal ini dapat menandakan bahwa pembeli telah berhasil dalam mengungguli seorang penjual atau seller dan siap untuk membawa harga pada arah uptrend.

Setelah mengetahui segala jenis pola dari candlestick ini, kalian juga bisa mencari informasi lain mengenai pola grafik lainnya seperti pennant, triangle, head and shoulders, dan masih banyak lagi. Kalian juga bisa mempelajari bagaimana cara menggunakan pola-pola grafik tersebut dan apa saja manfaat dari pola itu sendiri. Demikian pembahasan dan juga informasi dari GICTrade tentang penjelasan "Macam Pola Candlestick pada Forex dan Cara Membacanya".

Dan bagi kalian yang ingin mencari info maupun hal lainnya mengenai pola grafik, saham, maupun mengenai hal lainnya seputar forex dan keuangan, kalian bisa mencari informasi trivia tersebut pada Jurnal GIC, seperti "Bullish Pennant: Pengertian, Pattern, hingga Cara Trading". Perlu dipastikan juga bagi kalian untuk lebih memperdalam ilmu forex ini pada platform GICTrade, melalui ebook scalping mapun NFP live trading yang telah disediakan oleh GICTrade itu sendiri. Selain itu, kalian juga bisa melakukan download aplikasi GIC Mobile, baik pada Google Play Store maupun Apps Store.