Analisa market mingguan 10 - 14 mei 2021 kali ini membahas beberapa hal yang dapat mempengaruhi market seperti pasca rilis data NFP pekan lalu telah merubah spekulasi bahwa aktivitas pemulihan ekonomi pasca pandemi akan dapat menimbulkan kenaikan inflasi yang lebih cepat, sehingga dapat di antisipasi oleh Federal Reserve. Untuk Indeks Dolar AS saat ini berada di level 90,178, sebelumnya berada di level 90,128 dan merupakan kejadian pertama kalinya sejak Februari lalu. Greenback di prediksi masih akan mengalami pelemahan terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Senin awal pekan ini. Hal ini akibat dari para pelaku pasar yang menilai bahwa kebijakan moneter akibat dari laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis kurang bagus, namun focus para pelaku pasar akan rilis data inflasi pada pekan ini. Amerika Serikat hanya merilis sekitar 226.000 jauh dibawah prediksi dan periode sebelumnya dan untuk tingkat pengangguran juga secara mengejutkan mengalami kenaikan. EURUSD menguat dibandingkan dengan Dolar AS efek rilis data ekonomi Amerika mengenai ketersediaan lapangan kerja baru dan tingkat pengangguran bulanan yang meningkat. Penguatan Euro masih di prediksi akan berlanjut di tengah adanya pelemahan di mata uang Dolar AS dan adanya aksi jual Dolar yang dilakukan oleh para pelaku pasar. GBPUSD bergerak menguat untuk Poundsterling dibandingkan dengan Dolar AS. Pelemahan mata uang Dolar AS di prediksi masih akan berlanjut. Poundsterling semakin menunjukkan penguatannya ditengah semakin digiatkannya aktivitas vaksinasi dan pembangunan lainnya guna menggerakkan roda ekonomi. Inggris salah satu yang di prediksi akan segera keluar dan bangkit dari pandemi Covid-19 yang menyerang dunia. Harga Minyak berhasil naik pada akhir perdagangan pekan kemarin. Kenaikan Minyak ini di dukung oleh data industri yang memprediksi jumlah stok Minyak Mentah AS turun melebihi dari level yang diharapkan . Dengan data ini memberikan gambaran bahwa permintaan Amerika akan meningkat di kemudian hari. Rebound nya harga Minyak akan segera terjadi di tahun ini, karena negara dengan ekonomi yang sangat besar seperti China dan Amerika Serikat perlahan namun pasti pulih dari krisis yang melanda akibat dari pandemi Covid-19. Selain itu permintaan akan Bahan Bakar Minyak meningkat karena adanya penggunaan bahan bakar jet yang di prediksi akan melonjak sekitar 30%, hal ini disebabkan karena warga AS mulai melakukan perjalanan wisata selama puncak musim panas yang akan datang. Harga Emas melompat ke level tertinggi nya pada perdagangan Jum'at akhir pekan lalu. Laju kenaikan Emas kembali mendapat dorongan tatkala rilis data tenaga kerja AS negative. Level tertinggi yang dicapai kali ini lebih tinggi sejak November tahun lalu, selain data tenaga kerja yang negative rilis data jumlah pengangguran bulanan juga mengalami kenaikan. Hal itulah yang melambungkan harga Emas. Perdagangan market sesi Asia hari ini, diperkirakan Emas masih akan mencoba melanjutkan kenaikannya. Banyak para ahli ekonomi berpendapat bahwa kenaikan harga Emas saat ini tidak akan berlangsung lama. Hal ini dijelaskan bahwa pada data sebelumnya di rilis berbarengan dengan tingkat perekonomian AS yang baru di normalisasi, oleh karena itu data bulan selanjutnya sangat memungkin terjadi data akan menunjukkan hal sebaliknya. Namun mengenai prediksi kenaikan suku bunga The Fed sudah mulai mereda.

1. Data Penting/High Impact Analisa Market Mingguan

1.1 BOE Gov. Bailey Speaks (GBP)

Selasa, 21:30 WIB. Sebagai kepala bank sentral, yang mengontrol suku bunga jangka pendek, dia memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap nilai mata uang negara daripada orang lain. Pedagang mengamati keterlibatan publiknya karena sering digunakan untuk memberikan petunjuk halus tentang kebijakan moneter di masa depan.

1.2 CPI & Core CPI (USD)

Rabu, 19:30 WIB. CPI Data ini menghitung mengenai perubahan harga barang dan jasa di tingkat konsumen. Harga rata-rata berbagai barang dan jasa ini diambil sampelnya dan kemudian dibandingkan dengan pengambilan sampel pada periode sebelumnya. Harga konsumen merupakan mayoritas dari keseluruhan data untuk menghitung tingkat inflasi suatu negara. Inflasi sangat penting untuk menilai mata uang suatu negara melemah atau menguat, karena jika harga naik maka bank sentral akan mennaikkan tingkat suku bunga yang bertujuan untuk mengendalikan tingkat inflasi. Jika data ini dirilis, maka akan berdampak besar terhadap pergerakan market. Core CPI adalah data inti dari data harga konsumen merupakan mayoritas dari keseluruhan inflasi. Inflasi penting untuk penilaian mata uang karena kenaikan harga menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga untuk menghormati mandat pengendalian inflasi mereka. Harga pangan dan energi mencapai sekitar seperempat CPI, tetapi cenderung sangat fluktuatif dan mendistorsi tren yang mendasarinya. FOMC biasanya lebih memperhatikan data Inti - begitu pula para investor.

1.3 BOC Gov. Macklem Speaks (CAD)

Kamis, 22:00 WIB. Sebagai kepala bank sentral, yang mengontrol suku bunga jangka pendek, dia memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap nilai mata uang negara daripada orang lain. Pedagang mengamati keterlibatan publiknya karena sering digunakan untuk memberikan petunjuk halus tentang kebijakan moneter di masa depan.

1.4 Core Retail Sales & Retail Sales (USD)

Jum'at, 19:30 WIB. Pengertian dari Core Retail Sales adalah : data yang mencatat perubahan nilai total penjualan di tingkat ritel, tidak termasuk mobil. Padahal penjualan mobil menyumbang sekitar 20% dari Penjualan Ritel, tetapi cenderung sangat tidak stabil dan mendistorsi tren yang mendasarinya. Oleh karena itu, data inti/core dianggap sebagai pengukur yang lebih baik untuk tren pengeluaran. Sedangkan data Retail Sales adalah: merupakan data yang mencatat perubahan nilai total semua penjualan pada tingkat ritel. Ini merupakan data awal menyeluruh untuk data belanja konsumen yang penting. Data ini juga tolak ukur penting mengenai tingkat belanja konsumen, yang menyumbang sebagian besar aktivitas ekonomi suatu negara secara keseluruhan.

2. Tinjauan Teknikal Analisa Market Mingguan

2.1 EUR/USD

Chart EURUSD terbaru utk analisa mingguan
Preferensi BULLISH
Range Pergerakan 1,23153 (High)
Range Pergerakan 1,20456 (Low)

2.2 USDCHF

Chart USDCHF terbaru utk analisa mingguan
Preferensi BEARISH
Range Pergerakan 0,90921 (High)
Range Pergerakan 0,88808 (Low)

2.3 GBPUSD

Chart GBPUSD terbaru utk analisa mingguan
Preferensi BULLISH
Range Pergerakan 1,42473 (High)
Range Pergerakan 1,38087 (Low)

2.4 USDJPY

Chart USDJPY terbaru utk analisa mingguan
Preferensi BEARISH
Range Pergerakan 111,197 (High)
Range Pergerakan 107,645 (Low)

2.5 Emas

Chart XUL terbaru utk analisa mingguan
Preferensi BULLISH
Range Pergerakan 1865,00 (High)
Range Pergerakan 1800,00 (Low)

2.6 AUDUSD

Chart AUDUSD terbaru utk analisa mingguan
Preferensi BULLISH
Range Pergerakan 0,79317 (High)
Range Pergerakan 0,77585 (Low)

2.7 Minyak

Chart OIL terbaru utk analisa mingguan
Preferensi BEARISH
Range Pergerakan 68,11 (High)
Range Pergerakan 62,64 (Low)
Demikianlah analisa market mingguan 10 - 14 Mei 2021 mengenai jatuhnya pasar saham di eropa. Tetap utamakan Money Management dan Risk Management pada tradingan Anda.
Kunjungi GIC Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar dunia trading. Anda juga bisa bergabung bersama kami di dalam Telegram Community GIC Trade dan Telegram Channel GIC Trade. Jangan lupa check akun Youtube GIC Indonesia yang penuh dengan banyak informasi, serta follow akun Instagram Kami untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai webinar menarik yang bisa Anda ikuti.