Jakarta, GIC Trade – Poundsterling terbebani oleh penguatan dolar AS di tengah kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS dan pernyataan pejabat The Fed yang hawkish mendukung rebound dolar AS.

Pasangan GBP/USD terperosok ke level terendah harian baru di bawah level 1.21000, karena data inflasi Inggris yang mengecewakan. Dimana indeks harga konsumen (IHK) Inggris turun menjadi 10,1% YoY pada bulan Januari dibandingkan dengan perkiraan pasar untuk pembacaan 10,3% dan pembacaan periode sebelumnya di 10,5%.

Laporan ini menandakan penurunan inflasi utama bulanan ketiga setelah naik ke level tetinggi 41 tahun di bulan Oktober. Sementara IHK inti, yang tidak termasuk makanan dan energi turun menjadi 5,8% dibandingkan perkiraan untuk pembacaan 6,2% dari pembacaan 6,3% di periode sebelumnya.

Mengingat angka inflasi Inggris yang sebagian besarsuram, didukung oleh laporan pekerjaan campuran hari sebelumnya, poundsterling dapat turun lebih lanjut karena pejabat bank sentral Inggris (Bank of England/BOE) baru-baru ini menyoroti ketergantungan data untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Selain itu, sebuah survei terpisah Reuters dari para ekonom mengisyaratkan tidak lebih dari satu kenaikan suku bunga yang sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan kebijakan bulan Maret mendatang.

Berita lainnya, mengutip dari Financial Time (FT) menyebutkan bahwa Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Menteri Keuangan Jeremy Hunt siap untuk kesepakatan dengan para pekerja terkait kenaikan upah. Pembicaraan ini merupakan angin segar bagi mata uang poundsterling untuk rebound.

Secara fundamental, tingkat inflasi Inggris yang cukup mengkhawatirkan dan juga sikap hawkish dari pejabat The Fed membenai mata uang poundsterling. Lalu bagaimana secara teknikal, simak analisanya berikut ini:

Analisis Teknikal

 
GBP/USD pada periode 1 jam bergerak turun mencoba menyentuh level support di 1.20310. Penurunan juga terkonfirmasi dengan grafik yang berada di wilayah garis bawah dari indikator Bollinger Band (BB). Sementara untuk merubah bias menjadi bullish, maka pasangan GBP/USD perlu melewati level 1.21375 terlebih dahulu.

Jika, garis MA25 (yang berwarna merah) dapat memtong garis MA100 (yang berwarna biru), maka penurunan atau bias bearish akan semakin kuat.

Analisa Forex Hari Ini bersifat pandangan dari segi fundamental dan teknikal yang digunakan oleh penulis, tidak menjadi saran atau ajakan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut klik gambar di bawah.