Sinar emas kembali meredup pada perdagangan market hari kedua kemarin (Selasa, 28 September 2021) di pekan ini. Emas menyentuh level terendah baru saat ini, dan level tersebut adalah US $ 1728,00/troy ounce. Anjloknya harga emas ini karena tertekan oleh menguatnya mata uang Dollar AS. Dalam beberapa hari ini bias emas masih berada pada jalur penurunannya, hal ini dikarenakan para pelaku pasar masih memutar modalnya di asset resiko lainnya.

Selain karena menguatnya Dollar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya, turunnya harga emas juga karena para pelaku pasar lebih nyaman untuk memegang aset safe haven lainnya yaitu mata uang Dollar AS dibandingkan emas. Tim analis GIC memprediksi pada sesi Asia kemarin, pergerakan emas telah menyentuh level US $ 1754,32/troy ounce yang merupakan level tertinggi harian. Memasuki market sesi Eropa pergerakan emas masih tertekan dan sempat menyentuh level US $ 1749,28/troy ounce.

Ketika sesi AS mulai dibuka pergerakan emas sempat berusaha naik namun gagal seiring dengan sentiment menguatnya Dollar AS. Pada sesi AS harga emas justru menyentuh level terendah barunya di US $ 1728,00/troy ounce. Greenback berada pada level tertingginya setelah mendapatkan dukungan dari naik nya yield obligasi pemerintah Amerika dengan tenor 10 tahun. Naiknya nya yield obligasi ini mencapai level 1,45% yang merupakan level tertinggi 3 bulan.

Selain mendapat dukungan dari yield obligasi, menguatnya Dollar AS ini juga mendapat sentimen positif dari para pelaku pasar akan rencana kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari prediksi. Para pelaku pasar meyakini suku bunga akan dinaikkan setelah proses tapering yang diagendakan selesai dilakukan. Proses tapering ini akan dilakukan mulai November nanti hingga pertengahan tahun 2022 mendatang.

Disisi lain ketua Bank Sentral AS “Jerome Powell” dalam agendanya semalam pada pukul 21:00 WIB menekankan bahwa pertumbuhan sektor ketenagakerjaan Amerika masih jauh dari level standar yang diharapkan. Seperti kita ketahui bahwa sektor ketenagakerjaan merupakan sektor yang vital guna melancarkan rencana kenaikan suku bunga. Focus para pelaku pasar hari ini tertuju pada agenda pernyataan BOE Gov. Andrew Bailey Speaks dan Fed Chair Powell Speaks yang diagendakan pada pukul 22:45 WIB.

Rencana nya Powell akan berpartisipasi secara virtual dengan agenda pernyataan ketua Bank Sentral Inggris. Di prediksi Andrew Bailey akan menyoroti mengenai kejadian kelangkaan energi dan bahan bakar yang terjadi di Inggris kemarin, sehingga menyebabkan Poundsterling anjlok hingga 2000 pips terhadap Dollar AS.

Analisa Teknikal GOLD (XUL)

Analisa teknikal GIC terkait GOLD (XUL) memprediksi tren masih akan Bearish/turun.

Pivot Point

Berikut ini adalah pivot point GOLD pada tanggal 29 September 2021. Pivot point = 1738,51

Support

Berikut ini adalah support GOLD pada tanggal 29 September 2021.
  1. Support 1 = 1722,70
  2. Support 2 = 1712,19
  3. Support 3 = 1696,38

Resistance

Berikut ini adalah resistance GOLD pada tanggal 29 September 2021.
  1. Resistance 1 = 1749,02
  2. Resistance 2 = 1764,83
  3. Resistance 3 = 1775,34
Tetap bijak dalam trading dengan memperhatikan Money Management dan Risk Management agar kelangsungan modal dan account trading anda tetap berlanjut. Happy Trading dan salam profit konsisten. Demikian pembahasan artikel "Emas Menyentuh Level Terendah Baru US $ 1728,00/troy Ounce". Jangan lupa cek artikel lain seputar forex, seperti "Belajar Trading Forex dari Nol" hanya di Jurnal GIC. Cek juga penawaran untuk mendapatkan uang tambahan dari GIC, seperti affiliate, Jumat Barokah, dan 100% Deposit Bonus!