Analisa harian emas dari GIC kali ini masih membahas pergerakan market Emas pada perdagangan di Jum’at akhir pekan kemarin telah membuat range baru dan level tertinggi mingguan barunya. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, Emas menyentuh level tertinggi di US $ 1764,13/troy ounce meski pada saat yang berbarengan rilis data ekonomi AS positive. Kenaikan harga Emas ini mendapat dukungan dari adanya pelemahan di mata uang Dollar AS. Meskipun seharusnya kondisi mata uang Dolar AS menguat karena rilis data ekonomi AS positive. Data ekonomi yang di maksud adalah data Core PCE Price Index yang dirilis 0,3% berada di atas prediksi 0,2% namun sama seperti periode sebelumnya di 0,3%. Selain itu rilis data ISM Manufacturing PMI dirilis bagus 61,1 diatas prediksi yang hanya 59,6 dan periode sebelumnya di 59,9. Banyak para analis memprediksi pelemahan mata uang Dollar AS ini hanya bersifat sementara, karena faktor penguatan Dolar AS lebih dominan. Diantaranya nya adalah rencana tapering yang akan di mulai pada November nanti hingga pertengahan tahun 2022. Ditambah lagi wacana pemangkasan stimulus dan rencana kenaikan tingkat suku bunga acuan. Pada sesi Asia Jum’at pekan kemarin, pergerakan Emas telah menyentuh level US $ 1756,76/troy ounce. Memasuki market sesi Eropa pergerakan Emas masih dalam range terbatas dan sempat menyentuh level US $ 1750,81/troy ounce. Ketika sesi AS mulai dibuka pergerakan Emas sempat menurun menjelang rilis data ekonomi AS dan menyentuh level US $ 1749,58/troy ounce merupakan level terendah hariannya, namun pasca rilis data Ekonomi AS yang bagus justru pergerakan harga Emas melonjak naik dan mencapai level tertinggi harian nya di US $ 1764,13/troy ounce. Pada perdagangan market hari ini di sesi Asia di prediksi pergerakan Emas masih akan berada pada range terbatas, karena pada pekan ini akan ada rilis data penting yang dapat menggerakan market dan menjadi fokus para pelaku pasar. Data tersebut adalah data ketenagakerjaan (NFP) serta data pengangguran bulanan. Pelemahan Greenback pada akhir pekan kemarin terjadi imbas menurunnya yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun. Hal inilah yang membuat mata uang Dolar AS melemah meski rilis data ekonomi Amerika positive. Kenaikan harga Emas diprediksi belum akan jauh karena masih terganjal sentiment positive akan rencana besar The Fed mengenai tapering dan pemangkasan stimulus serta wacana kenaikan suku bunga. Focus para pelaku pasar pada pekan ini tertuju pada rilis data ketenagakerjaan yaitu NFP dan data pengangguran bulanan. Untuk data high impact pada hari ini akan ada pertemuan para negara pengekspor minyak (OPEC Meetings) yang diprakarsai oleh Rusia, rencana nya akan ada penambahan produksi sebesar 400.000 barell/hari yang akan dilakukan pada November dan Desember nanti.

Analisa Teknikal GOLD (XUL)

[caption id="attachment_7332" align="alignnone" width="1033"]GOLD 2021-10-04 Sumber Foto : Nurhakim via GIC[/caption] Analisa teknikal harian emas GIC tanggal 4 Oktober 2021 memprediksi trend yang ada masih akan bearish/turun.

Pivot poin

Nilai pivot point emas pada tanggal 4 Oktober 2021, GIC lihat akan ada pada nilai = 1757,81.

Support

Berikut ini adalah nilai support 1, 2, dan 3 dari komoditas emas pada tanggal 4 Oktober 2021. Support 1 = 1751,49 Support 2 = 1743,26 Support 3 = 1736,94

Resistance

Berikut ini adalah nilai resistance 1, 2, dan 3 dari komoditas emas pada tanggal 4 Oktober 2021. Resistance 1 = 1766,04 Resistance 2 = 1772,36 Resistance 3 = 1780,59 Tetap bijak dalam trading dengan memperhatikan Money Management dan Risk Management agar kelangsungan modal dan account trading anda tetap berlanjut. Happy Trading dan salam profit konsisten. Demikian pembahasan artikel mengenai "Analisa Harian Emas: Menguat Meski Data AS Positif". Jangan lupa baca pembahasan artikel lainnya, seperti "Belajar Forex" hanya di Jurnal GIC. Bagi Anda yang ingin mendapatkan uang tambahan, maka Anda bisa ikut program GIC, seperti affiliate, 100% Deposit Bonus, dan Jumat Barokah.