Jakarta, GIC Trade – Mata uang dolar Australia mendapatkan sentimen negatif dari ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan China setelah peristiwa balon.

Dimana Presiden AS Joe Bidden memerintahkan Pentagon untuk menembak jatuh balon mata-mata China, yang telah diakui sebagai warga sipil oleh otoritas China yang diposisikan sebagai keperluan meteorologi, telah mengakibatkan ketidaknyamanan antara kedua negara.

Sentimen negatif tersebut karena Australia adalah mitra dagang utama China dan ketegangan geopolitik antara AS dan China dapat berdampak signifikan terhadap pergerakan dolar Australia.

Meningkatnya ketegangan geopolitik dan meningkatnya ekspektasi langkah-langkah kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve setelah laporan data ketenaga kerjaan yang jauh lebih baik dari perkiraan memberikan bias penurunan aussie.

Kendati demikian, dolar Australia dapat memberikan pergerakan harga yang volatil menjelang keputusan suku bunga oleh bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA). Keputusan RBA dijadwalkan pada 8 Februari 2023 dan Gubernur RBA Philip Lowe diperkirakan akan memperpanjang Official Cash rae (OCR) lebih lanjut guna meredam laju inflasi.

Anallis di Deutsche Bank Australia melihat bahwa RBA kemungkinan akan mendorong suku bunga resmi (OCR) menjadi 4,1% yang saat ini berada di level 3,1% setelah melihat kenaikan CPI yang sebesar 7,8%.

Secara fundamental, ketegangan geopolitik antara AS dan China memberikan tekanan bagi dolar Australia untuk melemah. Namun, kebijakan RBA untuk lebih agresif dalam kenaikan suku bunga dapat menopang aussie untuk bergerak rebound. Lalu bagaimana secara teknikal, simak analisanya berikut ini:

Analisis Teknikal



AUD/USD pada periode 4 jam mencoba bergerak rebound yang ditandai dengan indikator RSI yang sudah berada di area jenuh jual. Untuk merubah bias menjadi bullish perlu break level 0.69830 menguji resistance 0.70800. Namun, untuk melanjutkan tren penurunan, perlu melewati support di 0.68750 menuju support berikutnya di 0.68380.

Sementara garis MA 25 yang memotong garis MA50 mengindikasikan untuk turun lebih lanjut, sedangkan grafik yang masih berada di bawah garis MA100 juga sebagai parameter tren penurunan.

Analisa Trading Forex ini bersifat pandangan dari segi fundamental dan teknikal yang digunakan oleh penulis, tidak menjadi saran atau ajakan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut klik gambar di bawah.