Berikut adalah laporan analisis pasar forex per 9 April 2025, pukul 13:15 WIB:

1. Kejadian/Berita Berdampak Tinggi dalam 24 Jam Terakhir

a. Eskalasi Perang Dagang AS-Tiongkok

  • Detail Kejadian: Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan memberlakukan tarif 50% pada impor dari Tiongkok jika Tiongkok tidak menarik kembali tarif 34% yang baru saja mereka terapkan pada barang-barang AS.

  • Dampak Pasar:

    • Mata Uang: Yuan Tiongkok melemah ke level terendah dalam dua bulan terakhir, menembus angka 7,36 terhadap dolar AS.

    • Aset Berisiko: Investor beralih ke aset safe-haven seperti yen Jepang dan franc Swiss, menyebabkan penguatan pada mata uang tersebut.

b. Penurunan Nilai Rupee India

  • Detail Kejadian: Rupee India melemah ke level terendah dalam lebih dari dua minggu, ditutup pada 86,2650 per dolar AS, terpengaruh oleh pelemahan yuan Tiongkok dan permintaan dolar yang tinggi dari importir.

  • Dampak Pasar:

    • Mata Uang Regional: Pelemahan rupee sejalan dengan tren pelemahan mata uang Asia lainnya, termasuk rupiah Indonesia yang mencapai level terendah sepanjang masa.

c. Intervensi Bank Indonesia

  • Detail Kejadian: Bank Indonesia mengumumkan rencana untuk "melakukan intervensi secara agresif" di pasar valuta asing domestik setelah pembukaan kembali pasar pada 8 April, menyusul penutupan panjang karena libur nasional.

  • Dampak Pasar:

    • Stabilitas Rupiah: Langkah ini bertujuan untuk menstabilkan rupiah yang mengalami depresiasi signifikan akibat pengumuman tarif AS.

2. Contoh Historis dari Kejadian Serupa

a. Perang Dagang AS-Tiongkok 2018-2019

  • Instrumen Terdampak: EUR/USD, USD/JPY, Indeks S&P 500

  • Perubahan:

    • EUR/USD: Mengalami volatilitas tinggi dengan kecenderungan penguatan euro terhadap dolar AS selama periode ketegangan.

    • USD/JPY: Yen menguat sebagai aset safe-haven, menyebabkan penurunan pasangan USD/JPY.

    • S&P 500: Mengalami penurunan signifikan selama periode eskalasi tarif.

  • Konteks: Pengenaan tarif saling balas antara AS dan Tiongkok menyebabkan ketidakpastian pasar dan peralihan ke aset aman.

b. Krisis Keuangan Asia 1997

  • Instrumen Terdampak: USD/IDR, USD/THB, USD/MYR

  • Perubahan:

    • USD/IDR: Rupiah terdepresiasi lebih dari 80% terhadap dolar AS dalam beberapa bulan.

    • USD/THB: Baht Thailand mengalami devaluasi signifikan.

    • USD/MYR: Ringgit Malaysia juga mengalami pelemahan tajam.

  • Konteks: Krisis dimulai dari spekulasi terhadap mata uang Thailand dan menyebar ke negara Asia lainnya, menyebabkan intervensi besar-besaran oleh bank sentral.

3. Prediksi Dampak dari Kejadian Terkini

  • Mata Uang Asia: Pelemahan yuan Tiongkok kemungkinan akan memberikan tekanan tambahan pada mata uang regional lainnya seperti rupiah Indonesia dan ringgit Malaysia, mengingat korelasi perdagangan yang erat dengan Tiongkok.

  • Aset Safe-Haven: Permintaan terhadap yen Jepang dan franc Swiss diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya ketidakpastian pasar.

  • Pasar Ekuitas: Indeks saham global mungkin mengalami volatilitas tinggi dengan kecenderungan bearish jika ketegangan perdagangan terus meningkat.

4. Kejadian Berdampak Tinggi dalam 24 Jam ke Depan

a. Keputusan Suku Bunga Reserve Bank of India (RBI)

  • Waktu Rilis: 9 April 2025, pukul 14:30 WIB

  • Data Historis & Ekspektasi:

    • Suku Bunga Sebelumnya: 5.15%

    • Ekspektasi Pasar: Pemotongan sebesar 25 basis poin menjadi 4.90%

  • Prediksi Dampak:

    • USD/INR: Jika RBI memangkas suku bunga seperti yang diharapkan, rupee mungkin melemah terhadap dolar AS. Namun, jika keputusan berbeda dari ekspektasi, volatilitas tinggi dapat terjadi.

    • Probabilitas Akurasi: 70%

b. Rilis Notulen FOMC (Federal Open Market Committee)

  • Waktu Rilis: 10 April 2025, pukul 01:00 WIB

  • Data Historis & Ekspektasi:

    • Fokus Pasar: Wawasan mengenai pandangan Fed terhadap inflasi dan kebijakan moneter ke depan.

  • Prediksi Dampak:

    • EUR/USD: Jika notulen menunjukkan kecenderungan dovish, dolar AS mungkin melemah terhadap euro. Sebaliknya, indikasi hawkish dapat memperkuat dolar.

Berikut adalah perkembangan terbaru terkait Reserve Bank of New Zealand (RBNZ):

Penurunan Suku Bunga Acuan

Pada 9 April 2025, RBNZ mengumumkan penurunan suku bunga acuan (Official Cash Rate/OCR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,5%. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya hambatan perdagangan global yang diperkirakan akan melemahkan aktivitas ekonomi dan inflasi di Selandia Baru. RBNZ juga mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut jika kondisi ekonomi memburuk.

Penunjukan Gubernur Interim

Christian Hawkesby telah ditunjuk sebagai Gubernur interim RBNZ untuk masa jabatan enam bulan, efektif mulai 8 April 2025. Penunjukan ini menyusul pengunduran diri mendadak Gubernur sebelumnya, Adrian Orr, pada Maret 2025. Hawkesby sebelumnya menjabat sebagai Deputi Gubernur dan memiliki pengalaman luas di bidang perbankan sentral.




🔍 Analisis Teknikal NZD/USD – Timeframe 4 Jam (H4)

1. Kondisi Terkini

  • Harga Saat Ini: 0.55445

  • Tren Umum: Cenderung bearish ringan ke sideways

  • Volume: 12,742 (cukup rendah untuk breakout signifikan)

2. Tren Saat Ini

  • Harga bergerak di bawah mayoritas Moving Average (MA20 ke atas) → Bearish

  • MA5 > harga sekarang → ada potensi pantulan kecil namun masih dalam tren turun

3. Level-Level Kunci

  • Support:

    • S1: 0.55130 (low candle terbaru)

    • S2: 0.54700 (support historis mingguan)

    • S3: 0.54250 (support jangka menengah)

  • Resistance:

    • R1: 0.55800 (resisten MA10)

    • R2: 0.56200 (resisten MA30)

    • R3: 0.56700 (resisten MA60)

  • Fibonacci Retracement (dari swing high 0.58015 ke swing low 0.54250):

    • 23.6%: 0.55195

    • 38.2%: 0.55770

    • 61.8%: 0.56490

4. Moving Averages

  • MA5 (0.55398): Bullish minor

  • MA10-120: Semua berada di atas harga saat iniBearish dominan

  • Kesimpulan MA: Bearish

5. RSI (14):

  • Nilai: 50.86 → Netral

  • Kondisi: Tidak oversold atau overbought

6. MACD (12,26,9):

  • MACD Line: -0.00399

  • Signal Line: -0.00399

  • Momentum: Hampir nol, cenderung netral ke bearish

7. Bollinger Bands (20):

  • Harga berada di tengah band → Tidak ada dorongan kuat → Netral

8. Stochastic RSI (14):

  • Nilai: 1.0 → Overbought ekstrem

  • Kondisi: Bearish potensi reversal

9. ATR (14):

  • Nilai: 0.00521 → Moderate volatility

  • Kondisi: Stabil → Tidak ada lonjakan volatilitas besar

10. CCI (14):

  • Nilai: -68.39 → Dekat oversold

  • Kondisi: Bearish ringan


🌍 Analisis Fundamental Singkat

  • Inflasi AS (CPI): Masih tinggi → Tekanan bagi The Fed untuk tahan suku bunga tinggi → USD menguat

  • Suku Bunga Fed: Cenderung hawkish → sentimen negatif bagi NZD

  • Geopolitik: Ketegangan perdagangan China-AS masih mempengaruhi risk sentiment

  • Sentimen Pasar: Risk-off → Peluang penguatan USD


✅ Rekomendasi Trading NZD/USD (H4)

  • 📈 Arah Pasar: Sell

  • 🎯 Entry Point: 0.55450 (harga saat ini, dekat resistensi minor dan MA5)

  • 🛑 Stop Loss: 0.55850 (di atas MA10 dan Fibonacci 38.2%)

  • 🎯 Take Profit: 0.54750 (target support kuat dan Fibonacci 23.6%)

  • 📊 Win Rate Probability: 67%

    • Berdasarkan kombinasi indikator bearish ringan, fundamental USD kuat, serta RSI dan StochRSI mendukung reversal turun.